Jatuh Bangun Membangun Karir Digital dari Nol

Karir digital dari nol

Baik, ini adalah postingan pertamaku di blog personal yang baru aku selesaikan. Sebagai awal, aku akan sedikit menceritakan secara singkat perjalananku merintis karier digital dari nol.

Sekarang ini banyak sekali mini course, webinar atau belajar online yang bisa kamu ikuti, baik itu yang gratis maupun berbayar. Ketika kita mengikutinya berharap satu dari sekian banyaknya ilmu itu bisa membawamu ke pekerjaan impian, karena aku demikian.

Sebagai seseorang yang termasuk generasi sandwich dan aku bangga menjadi generasi sandwich, ekspektasi untuk segera mendapat pekerjaan yang stabil dan sesuai impian itu tinggi. Tapi, apakah salah berharap seperti itu? Tentu tidak. Yang jadi pertanyaan justru “apa yang kamu lakukan setelah webinar selesai?”

Materi Itu Teori, Aksi Itu Kunci

Salah satu pelajaran yang aku dapat dari webinar #AyoBerLinkedIn yang dipandu Mbak Eka Kristalia, Mas Erwin Abiansyah, dan Mbak Virly Setyaki dari komunitas #LinkedCorner adalah satu hal sederhana “praktekkan”.

Sebanyak apa pun teori, strategi, dan tips digital marketing, personal branding atau tips membangun bangung karir digital dari nol yang kamu pelajari, semuanya tidak akan ada artinya kalau tidak kamu coba terapkan.

Sesederhana itu.

Mengubah Harapan Menjadi Perjalanan Nyata

Aku dulu bercita-cita jadi programmer. Lulus SMK jurusan Rekayasa Perangkat Lunak, aku melamar ke beberapa software house dan ditolak. Lanjut kuliah D1 di ITB, tetap saja hasilnya belum sesuai harapan.

Sampai akhirnya dosenku pak Dewanto Adhy, beliau menawarkan sesuatu untuk melanjutkan kuliah S1 sambil mengajar SMK swasta. Tidak sesuai rencana, tapi aku menerimanya. Ilmu programming masih berguna saat itu, hanya jalannya berbeda.

Masuk Dunia Kerja dan Bertemu SEO

Aku akhirnya diterima sebagai Fullstack Developer di media lokal Radar Tasikmalaya. Di sana, aku makin sadar bahwa public speakingku membaik mungkin karena terbiasa bicara di depan kelas.

Dari pekerjaanku itu, aku bergabung beragam komunitas salah satunya SEO. Aku mulai belajar soal SEO dan content writing, termasuk riset keyword dan menulis artikel SEO, saat aku merasa bisa bekerja sebagai SEO Specialist dan aku melamar jadi SEO Specialist di media lain ditolak. Lagi.

Belok Lagi, tapi Masih di Jalur Rezeki

Setelah resign, aku sempat menganggur 3 bulan. Lalu, datang kesempatan di MGI TV sebagai Fullstack Developer. Tapi ternyata aku juga diminta kelola media sosial, jadi lead tim konten dan jadi host program TV, tapi disana kemampuan public speaking ku benar-benar diuji dan tumbuh.

Di titik ini aku mulai serius belajar:

  • Digital Marketing Masterclass – untuk mengelola tim dan konten lebih baik.
  • Public Speaking – lewat Skill Academy.
  • Copywriting dan Konten Marketing.

Kesempatan Lain Datang Karena Jejak yang Aku Bangun

Karena merasa butuh tambahan pemasukan, aku coba melamar jadi SEO Content Writer freelance. Ternyata, ilmu SEO dari tahun-tahun sebelumnya jadi “saldo” yang bisa aku tarik.

Aku sempat kerja freelance di RankPillar, lalu masuk ke Exabytes Indonesia (lewat Master Web Network) sebagai Technical SEO Content Writer. Sampai akhirnya di jalur karir SEO Content ini aku mendapatkan banyak project dan sampai sekarang saya menjadi SEO Content Lead, tugasnya mengelola tim konten.

Webinar Adalah Investasi, Bukan Jaminan Instan

Sampai saat ini, aku masih mengikuti webinar. Kadang tentang SEO, kadang tentang leadership atau digital marketing. Aku menyadari satu hal,

Ilmu itu seperti saldo di rekening. Suatu saat akan terpakai, bahkan ketika kamu lupa pernah menyimpannya.

Untuk Kamu yang Masih Belajar Bangun Karir Digital dari Nol

Kalau kamu masih belajar, masih menunggu hasil, masih ikut webinar berkali-kali dan belum tahu ujungnya aku paham. Aku pernah (dan kadang masih) ada di posisi itu.

Tapi percayalah, tidak ada ilmu yang sia-sia, terus praktekkan, terus bergerak dan biarkan waktu menunjukkan ke mana semua akan mengarah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *