
Pernah merasa toko online kamu sepi pengunjung meski sudah rajin upload produk dan update promosi? Tenang, kamu tidak sendiri. Di tengah persaingan ketat dan kemunculan fitur seperti AI Overview di hasil pencarian Google, sekadar muncul di halaman pertama saja tidak cukup.
Di era sekarang, riset keyword untuk SEO bukan lagi soal menemukan kata kunci dengan volume tertinggi, tapi soal memahami intent, konteks, dan bagaimana konten kamu bisa tetap relevan di tengah perubahan algoritma yang makin pintar.
Panduan ini akan membahas cara riset keyword secara menyeluruh, terutama untuk toko online. Kita akan bahas bagaimana mencari dan memilih keyword untuk SEO yang tidak hanya mendatangkan trafik, tapi juga selaras dengan cara Google menampilkan informasi.
Mulai dari memahami kata kunci berbasis intent, mengevaluasi kompetitor, hingga mengoptimalkan halaman produk dan konten, semuanya dirancang agar toko online kamu tetap unggul, bahkan di era AI yang terus berkembang.
Mindset Detektif, Memahami ‘Search Intent’ di Era AI

Sebelum kamu riset keyword, kamu harus memiliki mindset detektif dalam mencari maksud pengguna mencari informasi di Google. Agar memudahkan, aku membagi menjadi dua bahasan untuk memahami niat (search intent) pengunjung website.
Tiga Jenis Niat di Balik Pencarian
Niat pengguna atau search intent adalah alasan di balik setiap pencarian yang dilakukan orang di Google. Kalau kita bisa membaca niat ini dengan tepat, kita bisa menawarkan jawaban (atau produk) yang benar di waktu yang tepat.
Ada tiga jenis niat utama yang paling relevan untuk toko online:
Jenis Niat Pencarian (search intent) | Tujuan Pengguna | Contoh Kata Kunci | Jenis Konten yang Cocok |
---|---|---|---|
Informasional | Ingin tahu atau belajar | cara seduh kopi v60, perbedaan kopi arabika dan robusta | Artikel blog, panduan, edukasi |
Komersial | Membandingkan sebelum beli | review kopi gayo terbaik, mesin kopi untuk pemula | Artikel review, perbandingan produk |
Transaksional | Siap membeli | jual biji kopi gayo 250gr, harga kopi toraja asli, promo kopi nusantara brew | Halaman produk, landing page |
Nah dengan memahami search intent ini membantu kita memetakan kata kunci ke konten yang tepat blog untuk informasional, artikel review untuk komersial, dan halaman produk untuk transaksional.
Bagaimana AI Overview ‘Membaca’ Search Intent Ini
Kini, ada satu hal baru yang harus dipertimbangkan dalam riset keyword yaitu AI Overview dari Google. Fitur ini secara otomatis merangkum jawaban langsung dari berbagai sumber dan ini berdampak besar, terutama pada search intent informatif.
AI Overview cenderung menyajikan jawaban ringkas dari blog, forum, atau situs otoritatif untuk pencarian seperti “cara menyeduh kopi tubruk” atau “kopi gayo vs kopi toraja”. Jadi artinya? Jika blog kamu menyajikan konten yang komprehensif dan terpercaya, Google bisa mengutipnya dalam AI Overview yang berarti lebih banyak eksposur, bahkan sebelum pengguna mengklik apa pun.
Sedangkan untuk search intent transaksional, AI Overview sering kali tidak merangkum jawaban. Hal ini jadi peluang besar untuk menang dengan halaman produk yang super spesifik, jelas, dan memenuhi kebutuhan pengguna yang siap membeli.
Di era ini, riset keyword bukan hanya soal mencari kata dengan volume tinggi, tapi juga soal membaca niat pengguna dan menyesuaikan jenis konten dengan kemungkinan apakah akan dirangkum oleh AI atau tidak. Strategi kamu harus adaptif dan itulah yang akan kita bahas lebih dalam di bagian selanjutnya.
Penggunaan Tools Riset Keyword untuk Pemilik Toko Online
Tools untuk riset keyword sebenarnya ada banyak, kamu bisa menggunakan yang gratis maupun yang berbayar. Agar lebih mudah dan terjangkau, aku coba jelaskan tools riset keyword yang gratis, karena ini adalah senjata utama yang kamu harus kuasai terlebih dahulu.
Tools Riset Keyword yang Umum Digunakan
Berikut beberapa tools gratis yang sudah umum digunakan:
Nama Tool | Fungsi Utama | Cara Penggunaan untuk Toko Online |
---|---|---|
Google Search | Menemukan ide kata kunci dari saran otomatis dan pertanyaan pengguna. | – Gunakan fitur Autocomplete untuk melihat saran pencarian. – Cek bagian Orang juga bertanya (PAA) untuk memahami pertanyaan audiens. – Lihat Penelusuran terkait. |
Google Keyword Planner | Melihat ide keyword, volume pencarian, dan kompetisi. | – Temukan kata kunci terkait produk Anda. – Bandingkan volume pencarian dan tingkat kompetisi untuk menentukan kata kunci prioritas. |
Google Trends | Melihat tren keyword berdasarkan waktu dan lokasi. | – Cek tren musiman (misalnya “kopi dingin” naik di musim panas). – Gunakan data tren untuk merencanakan promosi atau stok produk. |
Dengan memahami cara kerja dan strategi penggunaan tools riset keyword ini, kamu bisa membangun konten yang lebih sesuai dengan niat pengguna dan lebih mungkin dilirik oleh AI Overview. Ingat, yang tampil di halaman pertama bukan hanya yang paling banyak dicari, tapi juga yang paling relevan dan kontekstual.
Riset Keyword di Search Bar Marketplace
Search bar di marketplace ini bukan sekadar alat navigasi, melainkan tambang emas untuk keyword transaksional. Mengapa? Karena saran yang muncul di sana berasal langsung dari data pencarian aktual pengguna, yang berarti sangat relevan dan mencerminkan niat beli yang tinggi.
Misalnya, brand kopi Otten kopi yang ingin memperluas distribusi lewat Shopee. Tim mereka mulai dengan mengetik kata “kopi” di kolom pencarian. Hasilnya, muncul saran seperti:
- Kopi bubuk 1kg.
- Kopi bubuk.
- Kopi bubuk murni 100%.

Dari sini, mereka mendapatkan insight nyata bahwa pengguna di Shopee tidak hanya mencari “kopi”, tapi juga spesifikasi ukuran dan jenis. Semua keyword ini bisa membantu brand kopi untuk menyusun judul produk yang lebih tepat, membuat bundling sesuai kebutuhan pasar dan menyesuaikan deskripsi dan tag produk dengan kata kunci transaksional yang sudah terbukti dicari.
Tips Praktis:
- Lakukan pencarian dengan kata kunci utama kamu secara rutin di marketplace.
- Catat saran yang muncul dan kelompokkan berdasarkan pola ukuran, jenis produk, masalah pengguna, dll.
- Gunakan temuan ini sebagai pelengkap dari tools riset keyword lain agar strategi kamu lebih kuat dan berbasis data perilaku.
Dengan memanfaatkan search bar marketplace sebagai salah satu tools riset keyword, kamu tidak hanya akan menemukan peluang baru, tetapi juga berbicara dalam bahasa yang digunakan calon pelanggan kamu setiap hari.
Cara Riset Keyword Dari Ide Hingga Daftar Keyword Final

Setelah mengetahui berbagai tools riset keyword yang bisa kamu manfaatkan, langkah berikutnya adalah memahami bagaimana cara riset keyword dengan ide mentah menjadi daftar keyword siap pakai. Berikut panduan langkah demi langkahnya.
Brainstorming Seed Keywords (Kata Kunci Benih)
Seed keyword adalah istilah inti yang mewakili produk, layanan, atau niche bisnis kamu dan dari sinilah semua proses riset dimulai.
Untuk pemilik toko online seperti Otten Kopi, seed keyword berperan penting sebagai titik awal pencarian keyword yang relevan dan bernilai komersial. Bayangkan kamu menjalankan toko online bernama Otten Kopi, yang menjual berbagai jenis kopi. Dalam tahap brainstorming awal, kamu bisa menuliskan kata-kata yang langsung berkaitan dengan produk utama, misalnya:
- Kopi gayo
- Biji kopi
- Kopi sumatera
- Arabika
- Robusta
Kelima kata ini adalah contoh seed keyword, kok bisa? Iya, karen memiliki potensi pencarian yang tinggi, mewakili kategori produk yang luas dan bisa dikembangkan menjadi long tail keyword dengan niat beli yang lebih spesifik, seperti “beli kopi gayo bubuk 250gr” atau “biji kopi robusta murah.”
Dengan seed keyword yang kuat, kamu bisa membangun strategi SEO yang lebih tajam dan terarah. Kata-kata ini akan menjadi fondasi saat kamu mulai mengembangkan keyword turunan melalui alat seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest.
Memperluas Daftar & Menemukan “Long tail Keywords”
Setelah kamu mengumpulkan beberapa seed keyword seperti kopi gayo atau biji kopi, langkah selanjutnya adalah memperluas daftar ini agar strategi SEO kamu menjadi lebih tajam. Di sinilah pentingnya menemukan long tail keyword, yaitu frase pencarian yang lebih panjang, spesifik, dan biasanya memiliki niat beli yang lebih tinggi.
Strategi ini tidak hanya membantu menjangkau audiens yang lebih tertarget, tetapi juga bersaing di kata kunci dengan tingkat persaingan yang lebih rendah sangat cocok untuk toko online berskala kecil hingga menengah.
Bayangkan kamu memasukkan kopi gayo ke dalam tools riset keyword seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest. Dari sana, kamu bisa mendapatkan puluhan bahkan ratusan variasi long tail keyword yang lebih spesifik, misalnya:

Ada beberapa keyword turuanan seperti harga kopi gayo, arabica gayo, arabica gayo wine dan masih banyak lagi.
Keyword seperti ini mencerminkan pencarian yang sudah sangat dekat dengan keputusan membeli. Ini artinya, kamu bisa menciptakan konten, landing page, atau produk yang langsung menargetkan kebutuhan tersebut.
Dengan memperluas daftar keyword melalui metode ini, kamu bisa membangun struktur konten dan katalog produk yang lebih SEO-friendly dan menjangkau pelanggan dengan kebutuhan spesifik. Menargetkan long tail keyword bukan hanya soal volume, tapi juga soal kualitas traffic yang datang ke toko online kamu.
Memilih Keyword Berdasarkan 3 Faktor
Agar strategi kamu tetap fokus dan berdampak, pilih keyword berdasarkan tiga faktor utama yaitu Relevansi, Volume Pencarian, dan Tingkat Kesulitan (Keyword Difficulty).
Tanpa proses seleksi yang tepat, kamu bisa saja fokus pada keyword yang tidak relevan, terlalu kompetitif, atau bahkan tidak membawa hasil.
- Relevansi: Seberapa Dekat dengan Produk kamu?
Relevansi adalah faktor terpenting dalam pemilihan keyword. Meski sebuah keyword memiliki volume pencarian tinggi, jika tidak relevan dengan produk atau layanan kamu, maka hasilnya bisa nihil.
Contoh:
Jika Otten kopi menjual kopi gayo bubuk, maka keyword seperti biji kopi gayo mentah, kurang tepat untuk ditargetkan karena tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Tips:
- Prioritaskan keyword yang menggambarkan niat membeli, bukan sekadar riset.
- Selalu tanyakan: “Apakah orang yang mencari keyword ini benar-benar bisa jadi pelanggan saya?”
- Volume Pencarian: Seberapa Banyak Orang yang Mencari?
Volume pencarian menggambarkan potensi traffic. Namun, ini bukan satu-satunya penentu dalam memilih keyword. Keyword dengan volume kecil tapi intensi tinggi (misalnya untuk transaksi) bisa jauh lebih menguntungkan.
Gunakan tools seperti:
- Google Keyword Planner
- Ubersuggest
- Ahrefs
- SEMrush
Contoh:
- kopi gayo terbaik: 590 pencarian/bulan
- harga kopi gayo 1kg arabika: 110 pencarian/bulan.
Keduanya bisa relevan, tergantung intensi yang ingin kamu targetkan.
- Tingkat Kesulitan (Keyword Difficulty): Seberapa Padat Persaingan?
Keyword dengan persaingan tinggi biasanya dikuasai oleh brand besar atau marketplace. Tapi bukan berarti kamu tidak bisa bersaing. Dengan konten yang lebih spesifik dan value yang lebih personal, keyword dengan KD sedang pun masih bisa dimenangkan.
Tips:
- Cek KD melalui tools seperti Ahrefs atau SEMrush.
- Hindari menargetkan keyword dengan KD > 60 untuk website baru.
- Kombinasikan keyword utama dengan long tail keyword untuk memperluas peluang.
Dengan menyaring keyword berdasarkan ketiga faktor di atas, kamu tidak hanya membuat daftar kata kunci yang padat data, tetapi juga secara strategis menyusun fondasi SEO yang lebih realistis dan berorientasi pada hasil. Proses pemilihan keyword ini adalah jembatan antara riset dan eksekusi pastikan kamu melakukannya dengan penuh pertimbangan.
Penerapan Keyword ke Website Toko Online
Aku membagi menjadi 3 jenis penerapan keyword ke website, seperti penerapan ke halaman beranda, halaman produk dan halaman blog. Detailnya adalah sebagai berikut:
Keyword untuk Halaman Beranda & Kategori (Broad & Commercial)
Keyword jenis broad dan commercial bisa diterapkan di bagian halaman beranda dan juga kategori, agar bisa memberikan gambaran konkret, mari kita lihat bagaimana toko online yang menjual kopi, menerapkan strategi keyword ini.
Berikut tabel penerapnnya:
Jenis Halaman | Tujuan Halaman | Contoh Keyword | Penjelasan Penerapan |
---|---|---|---|
Beranda (Homepage) | Memperkenalkan brand dan menjangkau audiens eksploratif | – toko kopi spesialti online- kopi arabika terbaik- beli kopi single origin | Keyword broad digunakan untuk menyampaikan positioning brand dan membuka akses ke semua kategori. Cocok untuk pengguna yang belum spesifik tahu apa yang mereka cari. |
Halaman Kategori | Mengarahkan ke kelompok produk spesifik | – jual kopi arabika- koleksi kopi Sumatera- kopi Gayo terbaik | Keyword komersial atau long-tail digunakan untuk menjaring trafik dengan niat beli yang tinggi dan spesifik. Fokus pada varian produk atau asal daerah kopi. |
Lalu bagaimana strategi penerapannya? Di bawah ini ada prinsip penting dalam menerapkan keyword pada homepage dan halaman kategori, dimana kamu harus memastikan keyword muncul secara alami di elemen berikut:
- Judul halaman (title tag).
- Meta description.
- Heading (H1, H2).
- Paragraf pembuka.
- Alt text gambar.
Jaga keseimbangan antara keyword dan pesan brand. Jangan sampai tulisan terlihat dipaksakan hanya untuk SEO. Kamu juga perlu menggunakan keyword broad untuk menarik trafik eksploratif, dan keyword kategori untuk menangkap trafik transaksional.
Oh iya, jangan lupa optimasi internal linking, dari homepage ke kategori, agar Google memahami struktur topik di situs kamu.
Untuk melengkapi strategi ini, kamu juga bisa mempelajari cara membangun backlink yang tepat melalui panduan backlink berkualitas yang sudah aku tulis.
.Dengan strategi penerapan keyword yang terstruktur antara homepage dan kategori, website tidak hanya lebih mudah dipahami oleh mesin pencari, tapi juga memberikan pengalaman yang lebih mulus bagi pengunjung. Mulailah dengan membagi keyword sesuai fungsinya, lalu tempatkan secara strategis sesuai konteks halaman.
Keyword untuk Halaman Produk (Super Spesifik / Long-tail)
Penempatan keyword di halaman produk targetnya bukan hanya menarik trafik, tapi juga mengonversi pengunjung menjadi pembeli. Long tail keyword menjadi kunci karena mencerminkan niat beli yang sangat spesifik.
Kita masih membicarakan toko online kopi, jadi kita ambil contoh toko kopi. Mereka memiliki halaman produk yang menargetkan keyword seperti “harga biji kopi gayo wine specialty 250gr.” Keyword ini bukan hanya panjang, tapi juga sangat deskriptif yang menunjukkan bahwa pencari tahu persis produk yang mereka cari, mulai dari jenis biji, proses wine, ukuran, hingga segmen spesialti.
Untuk penerapan keyword di halaman ini, toko kopi perlu menyematkannya di beberapa elemen penting:
- Judul produk mencantumkan langsung keyword utama.
- Deskripsi produk menjelaskan proses wine dan keunggulan specialty grade.
- URL halaman mencerminkan struktur kata kunci dengan rapi.
- Gambar produk diberi alt text yang relevan dengan keyword.
Selain itu, variasi keyword seperti “kopi gayo wine specialty grade 1” atau “kopi gayo 250gr asli Aceh” juga digunakan untuk menangkap peluang dari pencarian serupa. Strategi ini memperluas jangkauan tanpa kehilangan fokus pada produk utama.
Dengan pendekatan seperti ini, halaman produk tidak hanya muncul di hasil pencarian yang sangat spesifik, tapi juga memiliki peluang konversi yang jauh lebih tinggi. Inilah kekuatan penerapan keyword long tail dalam SEO toko online yaitu menyesuaikan konten dengan intensi pengguna secara presisi.
Keyword untuk Halaman Blog (Informational)
Penerapan keyword untuk halaman blog menjadi lebih dinamis karena kita bisa membidik berbagai topik yang relevan dengan minat audiens. Kamu bisa memanfaatkan halaman blog untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang sering diketikkan pengguna Google.
Misalnya:
“Panduan memilih biji kopi untuk pemula” adalah keyword informatif yang menyasar edukasi. Artikel dengan judul tersebut bisa menjelaskan perbedaan arabika dan robusta, serta cara menyeduh yang tepat.
“Resep es kopi susu gula aren kekinian” menyasar tren pasar dan pencarian yang tinggi. Konten ini tidak hanya membangun awareness, tapi juga bisa mendorong pembelian produk terkait seperti kopi espresso blend atau gula aren organik.
Bagaimana untuk penerapan keywordnya? Sama saja sebenernya, aku biasanya menerapkannya di judul, subjudul, dan paragraf pembuka. Kamu juga bisa sertakan sinonim atau turunan keyword untuk menjaring long tail traffic (misal: cara bikin kopi kekinian di rumah, kopi susu ala kafe).
Jangan lupa, tambahkan struktur konten yang mudah dinavigasi seperti listicle, FAQ, atau panduan langkah demi langkah.
Blog bukan hanya tempat untuk bercerita, tapi juga panggung untuk mengarahkan pengunjung ke halaman produk atau kategori secara halus. Di sinilah konten informatif bertemu dengan potensi komersial, dengan penerapan keyword sebagai penghubung utamanya.
Riset Keyword Bukan Proyek, Tapi Kebiasaan
Melakukan riset keyword yang efektif bukan tentang satu kali riset lalu selesai. Melainkan proses berkelanjutan yang perlu menjadi kebiasaan dalam setiap strategi pemasaran digital. Mari kita ringkas kembali langkah-langkah penting yang telah dibahas:
Pahami niat pencarian pengguna untuk menangkap potensi sebenarnya dari setiap kata kunci.
- Kumpulkan ide dari berbagai sumber dari Search Console, riset kompetitor, hingga inspirasi dari tim internal.
- Saring berdasarkan relevansi, volume, dan kesulitan keyword agar fokus hanya pada yang benar-benar berdampak.
- Petakan keyword ke halaman yang sesuai: homepage, kategori, produk, hingga artikel blog informatif.
Dengan menjadikan proses ini sebagai kebiasaan, kamu akan lebih sigap merespons perubahan tren dan menemukan peluang baru sebelum kompetitor melakukannya. Karena pada akhirnya, cara riset keyword yang baik bukan hanya soal tools atau angka tapi soal konsistensi dan pemahaman mendalam terhadap audiens.
Memahami riset keyword adalah langkah awal yang krusial dalam membangun strategi SEO yang efektif. Proses ini membantu kamu menemukan kata kunci yang paling relevan dengan audiens dan bisnismu.
Setelah menemukan keyword yang tepat, langkah berikutnya adalah menempatkannya secara strategis di halaman website. Penempatan yang tepat akan membantu mesin pencari memahami konteks halamanmu dan meningkatkan peluang tampil di hasil pencarian.
Untuk melihat bagaimana riset keyword dan optimasi halaman saling terintegrasi dalam strategi SEO secara keseluruhan, kamu bisa membaca panduan lengkap SEO yang sudah aku tulis. Selain itu, pelajari juga cara optimasi di halaman lewat SEO On Page: Panduan Lengkap (Study Case Toko Online) yang sudah aku tulis juga.
Untuk diskusi lebih lanjut atau jika kamu ingin dibantu menyusun strategi konten dari keyword yang sudah dimiliki, kunjungi halaman My Experience untuk melihat brand-brand yang pernah bekerja sama denganku.
Tertarik bekerja sama atau butuh bantuan sebagai freelancer? Langsung saja menuju halaman Contact untuk menghubungiku.
Jadikan keyword bukan hanya data, tapi fondasi untuk pertumbuhan bisnismu.